Senin, 18 Agustus 2014

Pelatihan dan Workshop Monitoring dan Evaluasi Mission 21






LAPORAN FASILITASI
PELATIHAN DAN WORKSHOP
MONITORING DAN EVALUASI
PROGRAM INTERFAITH – MISSION 21


OLEH : TATANG HUSAINI (FASILITATOR)

BANDUNG, 12 – 15 AGUSTUS 2015




LATAR BELAKANG
Monitoring dan evaluasi merupakan bagian penting dana project management dan untuk itu sangat penting difahami dan dilaksanakan oleh semua pelaksana program/ proyek.
Setiap pelaku program/proyek harus memahami nilai-nilai, pelaksanaan dan mekanisme monitoring evaluasi dengan berdasarkan kepada frame project yang logis, jelas, harmonis dan terukur.
Monitoring dan evaluasi merupakan salah satu langkah dalam siklus proyek yang harus dilaksanakan dengan baik dengan metode yang efektif agar program/ proyek dapat berjalan efektiv, efisien, bermanfaat, relevan, akuntable, konsisten, berkesinambungan secara mandiri oleh penerima manfaat dan berkualitas.
Untuk memenuhi kualitas pelaksanaan program/proyek sebagaimana disebut di atas, maka Mission 21 sebagai lembaga kemanusiaan berupaya agar memiliki SDM/ mitra yang memahami dan mampu melaksanakan proses monitoring dan evaluasi yang efektif.
Untuk itu mission 21 melaksanakan worshop dan pelatihan khusus untuk program interfaith yang melibatkan 5 pelaksana/ mitra kerja yang menghasilkan sebuah instrument monitoring dan evaluasi yang dapat dioperasionalkan.


TUJUAN
1.   Memberikan pengetahuan dan keterampilan dalam merencanakan dan melaksanakan monitoring dan evaluasi, khususnya bagi program interfaith.
2.   Menyusun instrument monitoring dan evaluasi yang akan digunakan oleh para pihak pada pelekasanaan proyek mulai tahun 2015.
3.   Mereview kembali logical framework proyek yang terkait dengan program interfaith para mitra M21, sehingga menjadi lebih jelas, logis dengan indicator yang dapat diukur, dan demikian memudahkan proses monitoring dan evaluasi.


PESERTA DAN FASILITATOR
Fasilitator training dan workshop ini dari Tatang Husaini dari Wahana Sejahtera Consultant and Reasearch. Sedangkan peserta adalah para mitra pelaksana proyek M21 dari program interfaith dari seluruh Indonesia.

HASIL WORKSHOP dan PELATIHAN

1.   Presentasi dan diskusi materi monitoring dan evaluasi

Pengenalan siklus manajemen proyek
Materi ini berisi tentang pemahaman siklus manajemen proyek yang pada prinsipnya terdiri dari Assesment, Desain, Stragik Planning, program desain, implementation & monitoring, dan penutupan & evaluasi. Program yang dilaksanakan tidak lepas dari siklus proyek ini meskipun sering digambarkan secara berbeda-beda. Proyek selalu dimulai dengan baseline survey, untuk rencana assessment dan menyusun desain. Desain proyek ditindaklanjuti dengan penyusunan proposal yang lebih rinci. Selanjutnya dilaksanakan (implementasi), selama masa pelaksanaan dilakukan monitoring. Pada periode akhir, setelah proyek ditutup, maka dilakukan evaluasi. Siklus proyek ini penting diketahui untuk penyusunan jadwal pelaksanaan monitoring dan evaluasi.


Pengertian monitoring dan evaluasi
Dalam sesi ini fasilitator mengajak diskusi peserta tentang pemahaman, metode, filosopi, dan pentingnya monitoring dan evaluasi, serta perbedaan monitoring dan evaluasi, mengetahui tipe-tipe evaluasi, tujuan monitoring dan evaluasi dan manfaat/ kegunaan monev serta parameter/scope evaluasi. Dengan materi ini para peserta memahami makna masing-masing monitoring dan evaluasi dalam siklus manajemen proyek serta manfaatnya.

Penyegaran Logical framework proyek
Dalam sesi ini fasilitator mengajak perserta untuk membangun suatu pemahaman, bahwa untuk memulai sebuah monitoring dan evaluasi, maka perlu terlebih dahulu sebuah Kerangka Kerja Logis (KKL) atau logical framework proyek M21 yang logis. Untuk itu, maka sebagai langkah awal melakukan persiapan instrument monitoring & evaluasi, terlebih dahulu dilakukan penyegaran atau refreshment terhadap seluruh proyek yang ada dalam program M21. Refreshment ini bertujuan untuk melihat kembali serta memperbaiki bagian yang terkait dengan logis/tidak logis, kejelasan indicator, sinkronisasi antar hirarki outcome, output dan kegiatan, harmonisasi LFA, bahkan merumuskan ulang materi objective, outcome, output, kegiatan, indicator, impact, OVI,  dan MoV. Proses ini memberikan pemahaman kepada peserta tentang pentingnya sebuah KKL yang logis sebagai dasar pembuatan instrument monitoring dan evaluasi yang jelas dan dapat diukur serta di scoring. Tanpa sebuah KKL yang jelas, tersstruktur dan logis, maka sulit melakukan monitoring dan evaluasi, padahal KKL ini merupakan dokumen yang harus dimiliki, disepakati dan dilaksanakan oleh semua stakeholder proyek. Catatan : refreshment KKL ini memerlukan waktu yang lebih panjang, sehingga mengurangi alokasi waktu untuk menyusun indicator dan alat monitoring/ evaluasi. Hal ini mengingat banyak diantara KKL yang berada dibawah interfaith (yang sudah ada sebelumnya) dipandang belum memiliki sifat-sifat logis, kalimat terstruktur, kejelasan indicator, dan harmonisasi keterkaitan antara output, outcome dan aktivitas.

Monitoring
Dalam sesi ini dilakukan tanya jawab, diskusi dan curah pendapat tentang pemahaman monitoring, langkah-langkah yang harus dilaksanakan ketika melaksanakan monitoring, cara melakukan sinkronisasi dengan KKL, cara menggali indicator dan alat ukurnya, cara melakukan scoring dari elemen yang akan dimonitor, cara melakukan pelaporan hasil monitoring. Selain itu juga dilakukan penyelarasan KKL dengan rencana monitoring sesuai dengan kebutuhan proyek, termasuk dalam hal ini adalah mengkuantifikasi indicator kualitative melalui proses scoring. Para peserta memahami bahwa monitoring memerlukan dasar KKL yang jelas dan alat yang mampu menyampaikan informasi ketercapaian progress proyek. Para peserta dari lima mitra akhirnya mampu membuat alat/ instrument monitoring sekaligus system scoring untuk proyek mereka.


Evaluasi
Dalam sesi ini lebih difokuskan pada penyusunan indicator evaluasi dan proses scoring yang diperoleh dari outcome KKL. Tambahan materi diskusi evaluasi adalah tujuan evaluasi (harus menjadi trigger atau langkah awal yang penting sebelum menyusun rencana evaluasi. Selain itu, diskusi tentang evaluasi ini menyangkut cakupan/scope evaluasi, check list evaluasi, focus evaluasi, pembuatan daftar pertanyaan dan teknis (merumuskan pertanyaan).
Dalam melaksanakan penyusunan evaluasi ini, fasilitator mengajak peserta melakukan tahapan yang penting seperti : menyepakati misi evaluasi, mereview kembali rumusan outcome dan indikatornya, melakukan penggalian ketercapaian indicator melalui pertanyaan descriptive, normative dan cause effect. Setelah itu perumusan jawabahn setiap scoring 1 – 5, dimana setiap angka harus memiliki ukuran yang jelas khususnya bagi informan atau responden.
Dalam hal ini, peserta pelatihan terbantu dalam melakukan pengkajian relevansi, efektivitas, efisiensi, dampak dan keberlanjutan proyek, merumuskan indicator sesuai dengan tujuan, scope, dan kebutuhan  (kuantitative, kualitative, dari outcome, impact), metode penggalian data (termasuk daftar pertanyaan) dan menentukan sumber informasi sesuai dengan indicator dan MoV. Pada tahap akhir, fasilitator mengajak peserta untuk mendiskusikan menyusun laporan evaluasi, meskipun tidak maksimal karena waktu yang sangat terbatas. Para peserta akhirnya mengetahui proses penyusunan daftar pertanyaan berdasarkan misi evaluasi serta menyusun scoring dari aspek yang akan dievaluasi dengan melihat outcome proyek mereka.

3.   Praktek penyusunan instrument monitoring dan evaluasi
Dalam workshop ini, setiap aspek monitoring dan evaluasi didiskusikan dan disimulasikan untuk memperoleh pemahaman indicator dan alat ukur yang logis dan mudah untuk dimengerti atau dijawab oleh setiap orang/ informan atau responden sasaran monitoring dan evaluasi.
Setelah KKL diperbaiki dan dianggap lebih jelas, maka setiap peserta dari 5 mitra diberi kesempatan untuk mempresentasikan dan mempraktekkan proses pengukuran indicator dan penyusunan system scoring. Hasil dari praktek ini adalah adanya kesadaran tentang pentingnya indicator yang logis dan terukur dari setiap peserta, kemudian dibarengi dengan pengetahuan tentang tata cara melakukan sinkronisasi goal, outcome, output, dan kegiatan beserta indikatornya, setra keterampilan menyusun alat ukur setiap indicator dan proses penggunaan scoring dan analisa hasil scoring, baik untuk monitoring dan evaluasi.

METODE
Metode yang dilaksanakan dalam menyajikan materi workshop ini adalah sebagai berikut :
Ø  Presentasi 10%,
Ø  Tanya jawab 20 %,
Ø  Brainstorming 40%,
Ø  Role play/praktek 30%.






=======0000======